Revolusi Bumi

Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa:
a. Bumi berputar mengelilingi sumbunya sekali putaran dalam sehari.
b. Bumi bergerak mengelilingi matahari sekali dalam setahun.
Sesuai dengan pendapat Copernicus, maka bumi di samping berputar mengelilingi sumbunya sekali sehari, juga berputar mengelilingi matahari atau yang disebut dengan revolusi.
a. Bukti-Bukti bahwa Bumi Berevolusi
Bumi berevolusi dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan yang dilakukan oleh para ahli, sebagai berikut.
1) Aberasi (Sesatan Cahaya)
Orang melihat sebuah bintang S melalui sebuah teropong O, jika teropong diam maka bintang S akan tampak gambarnya di titik B, tetapi kenyatanya tidak demikian. Orang yang melihat dengan arah OS, bintang tersebut tidak terlihat di B (dengan arah SOB), melainkan melenceng ke sampingnya yaitu di titik B’. Hal ini menunjukkan bahwa teropong tersebut tidak diam, tetapi bergerak mengikuti bumi. Bersamaan dengan berjalannya cahaya dari titik O sampai B, teropong berpindah tempat atau berubah arahnya, berakibat cahaya tidak lagi jatuh di titik B, melainkan di samping titik B’. Dapat dilihat bintang tidak lagi dalam arah OS, tetapi dalam arah OS’. Bintang seolah-olah bergeser dengan arah yang sama dengan gerakan itu. Gejala ini disebut sesatan cahaya, atau aberasi cahaya.
2) Parallaxis (Beda Lihat)
Parallaxis adalah sudut dengan seluruh jari-jari lintasan bumi dilihat dari sebuah bintang. Sudut akan semakin kecil jika jarak bintang semakin jauh dari matahari. Bintang-bintang di langit mempunyai jarak yang sangat jauh dari bumi, menyebabkan sudut parallaxis bintang-bintang pun sangat kecil.
b. Akibat Revolusi Bumi
Beberapa kejadian penting sebagai akibat dari revolusi bumi adalah sebagai berikut.
1) Pergeseran matahari antara garis balik utara dengan garis balik selatan.
2) Perubahan lamanya siang dan malam.
3) Adanya pergantian musim.
4) Peredaran semu tahunan matahari.
5) Adanya zodiak dan rasi-rasi bintang.
6) Adanya perhitungan tarikh matahari.

Komentar

Postingan Populer