Pencemaran Air Dan Tanah

Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat yang mengakibatkan kualitas air terganggu. Hal ini dapat terjadi pada sumber mata air, sungai, waduk, dan air laut.
Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya zat atau komponen lain ke dalam areal tanah.
Menurut jenisnya bahan pencemar air dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a . Pencemaran biologi
Pencemar biologi dalam perairan antara lain:
1) Escherichia coli
2) Entamoeba coli
3) Salmonella typhi
4) Tumbuhan Pengganggu (Gulma)
5) Tumbuhan Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
6) Tumbuhan Paku Sampan (Salvinia natans)
b . Pencemaran kimia
Pencemar kimia dalam perairan antara lain sebagai berikut.
1 ) Zat-zat kimia
Misalnya pestisida, limbah industri, buatan, dan deterjen yang kesemuanya dapat berakibat buruk terhadap pertumbuhan organisme di perairan.
2 ) Limbah industri
Yang berupa zat-zat radioaktif dan logam-logam berat,seperti Cu, Hg (air raksa/merkuri), Pb (timah hitam), seng(Zn), Arsen (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), dan Nikel(Ni).
Zar-zat tersebut di atas dapat mengganggu organisme yang hidup di air melalui rantai makanan, zat tersebut akan berpindah dari organisme satu ke organisme lain yang pada akhirnya zat tersebut akan terakumulasi pada konsumen yang menduduki piramida makanan paling atas. Pada dosis tertentu akan berubah menjadi racun.
3 ) Penggunaan pestisida DDT
Pengendalian hama yang menggunakan insektisida berupa DDT (Dikloro Difenil Trichlorothan) oleh para petani secara berlebihan akan mengakibatkan terjadinya pencemaran air dan tanah mengingat zat ini mempunyai sifat sebagai berikut.
a) Bila masuk ke dalam tubuh organisme, tidak dapat diuraikan (nonbiodegrada) sehingga akan tertumpuk dalam air atau tanah.
b) Larut dalam lemak dan dapat berpindah ke organisme lain melalui aliran materi dalam rantai makanan, hal ini memungkinkan DDT dapat tertumpuk dalam tubuh manusia sehingga berakibat rusaknya jaringan yang menimbulkan kelelahan dan kejang-kejang otot.
c . Sampah organik
Berbagai sampah organik yang dibuang ke sungai, kolam, atau parit akan mengalami pembusukan oleh bakteri pembusuk yang banyak memerlukan Oksigen (O2) . Hal ini menyebabkan kadar Oksigen (O2 ) air berkurang, menyebabkan plankton, hewan-hewan kecil, maupun hewan besar tidak dapat hidup lagi.
d . Terjadinya eutrofikasi
Disebabkan karena terjadinya pembusukan yang berlebihan di perairan karena penimbunan senyawa nitrat (NO3 ). Ditambah belum lagi penimbunan sisa-sisa pupuk yang lainnya di daerah pertanian yang akan menyebabkan tumbuh suburnya gulma. Belum dapat menutup permukaan air sehingga cahaya tidak bisa menembus ke pedalaman air sehingga menghambat proses fotosintesis yang diakhiri dengan berkurangnya produksi oksigen (O2 ). Berkurangnya oksigen menyebabkan ikan dan hewan lainnya yang hidup di air menjadi berkurang atau terhambat pertumbuhannya.

Komentar

Postingan Populer