Kerajaan Cirebon

Pada masa kekuasaan Kerajaan Pajajaran sekitar abad ke-16 M, Cirebon merupakan salah satu daerah kekuasaannya. Selanjutnya Cirebon berada di bawah pengaruh Kesultanan Demak. Menurut cerita di Jawa Barat, pendiri kerajaan Cirebon adalah Sunan Gunung Jati yang juga sebagai salah seorang walisongo yang menyebarkan Islam di Jawa Barat. Nama Sunan Gunung Jati juga sering dikaitkan dengan berdirinya Jayakarta atau Jakarta yang semula bernama Sunda Kelapa.
Menurut cerita di Banten, Sunan Gunung Jati adalah Faletehan yang berkeinginan untuk menyebarkan Islam di kota-kota penting Pajajaran. Akan tetapi, sumber-sumber sejarah Cirebon mencatat bahwa Sunan Gunung Jati dan Faletehan atau Fatahillah adalah dua orang yang berbeda. Menurut sumber tersebut Faletehan adalah menantu Sunan Gunung Jati yang menikahi anaknya Nyai Ratu Ayu. Faletehan kemudian menjadi Raja Cirebon setelah mertuanya wafat tahun 1570. Pada masa pemerintahan Fatahillah, Kesultanan Cirebon berkembang sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat.
Dari Cirebon, Sunan Gunung Jati mengembangkan Islam ke Majalengka, Kuningan, Kawali, Banten, dan daerah lainnya di Jawa Barat. Pada tahun 1570, Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan di Gunung Jati Cirebon Jawa Barat.

Komentar

Postingan Populer